­

Bilangan Fu : Segala Dogma dan yang Tabu

Resensi December 26, 2017
Photograph: Rethiya Pertama kali buku ini hadir di mataku, adalah sejak kakakku mencomotnya dari perpustakaan kampusnya di Surabaya dan ditangkringkan di rumah. Itu sudah sekitar 8 tahun lalu. Tidak ada yang berkesan dalam indra, selain peringatan samar kakakku “Ini novel dewasa, jangan dibaca”. Hingga 3 tahun terakhir aku berkenalan ‘lagi’ dengan Ayu Utami lewat karyanya, Saman. Sejujurnya aku tertarik padanya lantaran sempat kubaca...

Merdu

Nyajak November 19, 2017
Sosok-sosok mengabur Sosok-sosok mengabut Sosok-sosok mengabul Rabun Genta getik pada sirna gantung Kertas Logam Gulali Sosok-sosok mengasap lalang Sumbang Dingin jembatan hangat neon Tusuk hujan Sumbang Lalang Lalu Logam Kertas Gulali Terima kasih Kain robek menghalau malam Kain lusuh menghalau peluh Sumbang Genta getik kempyeng Sumbang Sumbang Ia minta sumbang Perutnya yang sumbang ...

Kesumat untuk Ayah

Nyajak October 24, 2017
Apabila itu Ayah, aku tak mau lagi tahu. Karena semenjak ibu jadi ayah, bagiku ayah sudah tak lagi punya jenis kelamin. Atau kelamin. Sejak itu dari ayah padaku, telah bercokol benih mengkal yang bertunas amarah. Akarnya kokoh menunjam relung kebencianku yang mendidih. Tumbuh dari daunnya suluh yang berkobar serupa bunga api. Ranting-rantingnya bekertak menyulutkan percik dendam berabad lamanya. Kini ia jadi bara yang...

Mereguk Alam Raya

Nyoret October 17, 2017
Citra dihadirkan dari masa ke masa untuk terus menembus setiap batas cakrawala. Dalam sebuah citra tak hanya ada mata. Melainkan gerak alam. Rupa, suara, rasa, aroma, makna. Semua melesap ke dalam pori sukma raga. Merasai alam dan mereguk semilirnya adalah aktivitas menikmati sasmita dengan seluruh indera. Berseni adalah berekspresi tanpa batas. Ketakterbatasan itu dihadirkan oleh alam, jagat, raya. Hingga batas berekspresi adalah batas...

Lelaki dengan Hati Samudra

Nyajak July 10, 2017
Kau mengenalku di sudut jalan. Aku mengenalmu sebagai lelaki yang datang. Kau tidak takut pada gelap yang kutawarkan. Baik sekali kau. Hati-hati, merengkuh semua bekas luka. Telah lama. Kubiarkan kita tertawa di saling seberang jalan. Lelaki yang kujaga sebatas bawah lampu sudut kota. Itu kau, hati yang kuwaspadai agar tak tergelincir jatuh. Karena jika ya, aku tahu sepasti waktu, tenggelam di sana tak...

Kerap, kau lebih memilih untuk tidak pulang

Nyoret May 24, 2017
Adalah kata ‘pulang’ yang mempertemukanmu kembali dengan pintu rumah dan segala hal yang ada di dalam bangunan lawas itu. Terutama, tujuanmu mengubah kata kerja ‘pulang’ menjadi kalimat aktif intransitif karena kau tambah dengan subjek ‘Aku’ adalah karena kerinduanmu pada subjek-subjek lain yang ada di dalam rumahmu. Keluarga, kau menyebutnya. Dan ‘pulang’ adalah verba yang lebih kompleks. Karena ia juga mengandung makna asal. ‘Kau...

Benih Padi yang Tersisa

Nyerpen March 28, 2017
Bawa aku di satu masa ketika aku bisa berbaring di atas padang rumput dengan cahaya hangat matahari menyirami pori. Semilir angin yang sayup meredupkan kelopak mata sembari jangkrik-jangkrik kecil berlompatan di atas rambut. Domba-domba menyantap sarapan dan kaki penggembala menggilas sisa-sisa embun dengan kakinya. Bawalah aku ke masa itu lagi. Kek Dar menghirup napasnya dalam-dalam dengan mata terpejam. Ia mulai sering melakukan aktivitas...

Kali Ini, "Ayah" - Transaksi antara Ayah dan Anaknya

Nyoret March 10, 2017

DIALOG KOPI

Nyerpen March 06, 2017
Teman-teman cewekmu pasti juga banyak yang pecinta kopi, toh? Enggak. Cuma kamu. Aku tertawa. Lantas, mereka suka apa? Rokok? Gincu. Dan bedak tebal. Tapi kau betah bersama mereka. Tidak sebetah ketika bersamamu. Ah. Petualang sepertimu mana tertarik dengan kutu buku seperti aku. Kau juga petualang. Dengan buku-bukumu. Oh, ayolah. Apa serunya duduk-duduk sambil mantengin huruf, dibanding dengan menantang hujan dan mentari. Merasakan angin...

Berita di Pagi Buta

Nyajak January 25, 2017
source: chriscrawfordphoto.com Hidup hanya berspekulasi Ketika bangku kursi kuliah tak lagi jadi dudukan Doa hanya rangkaian kata tanpa makna Hidup hanya berspekulasi Kau tak bisa selamanya menggantung luka Mencipratinya dengan garam hanya usaha tanpa cita Rahasia jatuh dan semua seperti telanjang di ruang tamu Termangu melucuti malu Aku mendengar khotbah Ayah di balik ubannya yang kehitaman Pagi ini kedok tertumpah tua Beban hidup pada...

Popular Posts

His Rhyme

His Rhyme
gave me the strength