Apabila itu Ayah, aku tak mau lagi tahu. Karena semenjak ibu jadi ayah, bagiku ayah sudah tak lagi punya jenis kelamin. Atau kelamin. Sejak itu dari ayah padaku, telah bercokol benih mengkal yang bertunas amarah. Akarnya kokoh menunjam relung kebencianku yang mendidih. Tumbuh dari daunnya suluh yang berkobar serupa bunga api. Ranting-rantingnya bekertak menyulutkan percik dendam berabad lamanya. Kini ia jadi bara yang...
Citra dihadirkan dari masa ke masa untuk terus menembus setiap batas cakrawala. Dalam sebuah citra tak hanya ada mata. Melainkan gerak alam. Rupa, suara, rasa, aroma, makna. Semua melesap ke dalam pori sukma raga. Merasai alam dan mereguk semilirnya adalah aktivitas menikmati sasmita dengan seluruh indera. Berseni adalah berekspresi tanpa batas. Ketakterbatasan itu dihadirkan oleh alam, jagat, raya. Hingga batas berekspresi adalah batas...